The Dogs Of War, sebuah karya
besar dari penulis Frederick Forsyth. Forsyth kebanyakan menulis cerita yang
berlatar belakang intrik politik. The Dogs Of War (DOW). Selain DOW karya
Forsyth terkenal yang lain adalah ‘Day Of The Jackal’, ‘Fourth Protocol’ dan
‘The Negotiator’.
DOW, berlatar situasi politik di
Afrika. Bersetting zaman tentara bayaran berjaya seputaran konflik Kongo dan
Katanga. Bercerita tentang sesorang bernama Manson, konglomerat yang kaya raya.
Pada suatu ketika, perusahaannya menemukan lahan yang mengandung Platinum yang
besar. Ladang Plantinum itu terletak disebuah negara kecil di barat Afika. Negara
itu bernama Zangaro. Manson berambisi menguasai dan memegang hak tambang
disana. Apesnya, pemerintah Zangaro dibawah presiden Kimba, tidak terlalu
bershabat dan mata duitan. Manson yang ambisius kemudian berniat untuk
menggulingkannya dan mengganti pemerintah yang dapat disetirnya.
Untuk keperluan itu, ia lalu
menyewa para jagoan perang, alias para tentara bayaran. Dari situlah muncul
sang tokoh utama, Cat Shannon. Ia adalah veteran perang Kongo dan Katanga. Terakhir
ia terlibat perang di sebuah negara afrika dengan menjadi tentara tempur
seorang jenderal yang kemudian tergusur. Melalui Shannon, dirancanglah sebuah
rencana kudeta. Disinilah Forsyth mengajak kita mempelajari seluk beluk rencana
militer yang hebat, mulai dari persiapan, perbekalan hingga eksekusinya. Proses
itulah yang mempesona, sedang perangnya sendiri hanyalah pelengkap saja. Akhir cerita
juga diluar dugaan. Yang jelas, DOW adalah karya mumpuni yang patut dibaca.
No comments:
Post a Comment